Asal Usul 'Bubur Arab' Kajanan Khas
Masjid Agung Jamik Singaraja
Suasana sore menjelang buka puasa Masjid Agung Jamik Singaraja telah dipadati
oleh beberapa pemuda yang tergabung dalam takmir Masjid Agung Jamik Singaraja.
Mereka tampak sibuk menyiapkan hidangan berbuka puasa, sore sekitar pukul 17.30
WITA.
Ternyata mereka sedang menyiapkan bubur kajanan, menu legendaris buka puasa
khas di masjid ini.
Lalu apa uniknya bubur ini dengan bubur lainnya?
"Asal Usul 'Bubur Arab' Kajanan Khas Masjid Agung Jamik Singaraja"
selengkapnya
Bubur
Kajanana merupakan bubur beras yang dibuat dari perpaduan bumbu Bali (basa
genep) dan bumbu Arab ini dulunya dikenal dengan sebutan bubur Arab.
Namun belakangan hidangan berbuka ini dirubah namanya menjadi bubur kajanan
sesuai dengan lokasi keberadaan Masjid Agung Jamik Singaraja, yakni di
Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Yang buat orang kajanan akhirnya jadi bubur khas kajanan, yang ada
setahun sekali setiap Ramadhan" Ujar salah satu pengurus Takmir Masjid
Agung Jamik Singaraja Nur Muhamar kepada detikbali beberapa waktu lalu.
Setiap tahun Masjid Agung Jamik Singaraja selalu menyediakan menu berbuka puasa
bagi masyarakat sekitar Buleleng.
Bukan hanya umat muslim saja yang datang, akan tetapi juga bagi masyarakat umum
yang ingin mencicipi menu khas buka puasa ini juga dipersilahkan.
Bahkan, setiap harinya, pengurus Takmir Masjid Agung Jamik Singaraja menyiapkan
sekitar 10 kg bubur kajanan untuk masyarakat yang berbuka puasa tepatnya
sekitar 300 porsi bubur kajanan.
"Dari kalangan Singaraja semua, dari kampung-kampung yang lain juga, untuk
umum sih sebenarnya untuk saudara-saudara non-muslim juga bisa mencicipi, tapi
khususnya untuk yang buka puasa"
asal usul bubur kajanan ini dulunya terinspirasi dari masyarakat Arab yang
tinggal di kampung kajanan.
Namun sempat vakum beberapa tahun, yang akhirnya dibuat kembali dari tahun 2020
saat bulan Ramadhan, hingga akhirnya diteruskan sampai saat ini.
Selain menu bubur kajanan, ada juga kuliner khas yang lain diantaranya:
1. Es buah yang dinamakan es cinta ,
2. Dadar gule ,
yang pertama kali dibuat oleh Bek Juk perkiraan pada tahun 1970 bersama Mai Mun dengan nama Warung Ramadhan di Jalan Patimura dimana bahan bahan terdiri dari dadar yang dibuat dengan tepung khusus, kaldu sapi yang bersumber dari daging sapi pilihan ditambah dengan rempah rempah arab dengan aroma rempah yang sangat khas dan kuat.
Ancruk merupakan bubur khas kajanan.