036221588
kajanannew90@gmail.com
Kelurahan Kampung Kajanan

KULINER KHAS KELURAHAN KAMPUNG KAJANAN


Asal Usul 'Bubur Arab' Kajanan Khas Masjid Agung Jamik Singaraja



Suasana sore menjelang buka puasa Masjid Agung Jamik Singaraja telah dipadati oleh beberapa pemuda yang tergabung dalam takmir Masjid Agung Jamik Singaraja.

Mereka tampak sibuk menyiapkan hidangan berbuka puasa, sore sekitar pukul 17.30 WITA.

Ternyata mereka sedang menyiapkan bubur kajanan, menu legendaris buka puasa khas di masjid ini.


Lalu apa uniknya bubur ini dengan bubur lainnya?

"Asal Usul 'Bubur Arab' Kajanan Khas Masjid Agung Jamik Singaraja" selengkapnya

Bubur Kajanana merupakan bubur beras yang dibuat dari perpaduan bumbu Bali (basa genep) dan bumbu Arab ini dulunya dikenal dengan sebutan bubur Arab.

Namun belakangan hidangan berbuka ini dirubah namanya menjadi bubur kajanan sesuai dengan lokasi keberadaan Masjid Agung Jamik Singaraja, yakni di Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali.

"Yang buat orang kajanan akhirnya jadi bubur khas kajanan, yang ada setahun sekali setiap Ramadhan" Ujar salah satu pengurus Takmir Masjid Agung Jamik Singaraja Nur Muhamar kepada detikbali beberapa waktu lalu.


Setiap tahun Masjid Agung Jamik Singaraja selalu menyediakan menu berbuka puasa bagi masyarakat sekitar Buleleng.

Bukan hanya umat muslim saja yang datang, akan tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin mencicipi menu khas buka puasa ini juga dipersilahkan.

Bahkan, setiap harinya, pengurus Takmir Masjid Agung Jamik Singaraja menyiapkan sekitar 10 kg bubur kajanan untuk masyarakat yang berbuka puasa tepatnya sekitar 300 porsi bubur kajanan.

"Dari kalangan Singaraja semua, dari kampung-kampung yang lain juga, untuk umum sih sebenarnya untuk saudara-saudara non-muslim juga bisa mencicipi, tapi khususnya untuk yang buka puasa"

asal usul bubur kajanan ini dulunya terinspirasi dari masyarakat Arab yang tinggal di kampung kajanan.

Namun sempat vakum beberapa tahun, yang akhirnya dibuat kembali dari tahun 2020 saat bulan Ramadhan, hingga akhirnya diteruskan sampai saat ini.


Selain menu bubur kajanan, ada juga kuliner khas yang lain diantaranya:

1.       Es buah yang dinamakan es cinta ,

2.      Dadar gule ,

yang pertama kali dibuat oleh Bek Juk perkiraan pada tahun 1970 bersama Mai Mun dengan nama Warung Ramadhan di Jalan Patimura dimana bahan bahan terdiri dari dadar yang dibuat dengan tepung khusus, kaldu sapi yang bersumber dari daging sapi pilihan ditambah dengan rempah rempah arab dengan aroma rempah yang sangat khas dan kuat.

Ancruk merupakan bubur khas kajanan.